Senin, 20 Januari 2014

Kebudayaan Ludruk

Ludruk, kesenian ini merupakan salah satu dari sekain banyak kesenain yang berasal dari Jawa Timur. Ludruk merupakan kesenian bertipe teater. Ludruk itu berbentuk sebuah drama yang isinya tentang kehidupan sehari-hari, kepahlawanan, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tentu saja lawakannya yang menghibur. Di dalam kesenian ini diiringi dengan alunan Gamelan sebagai penambah suasana.

Ludruk itu berkembang sekitar abad 12 sampai dengan abad 15. Awal mulanya dikenal dengan nama Ludruk Bandhan (dengan mementaskan pertunjukan magis). Sekitar abad 16 sampai dengan abad 17 ada lagi genre ludruk yang baru, Ludruk Lerok namanya. Ludruk Lerok ini dipelopori oleh Pak Santik dari Jombang.

Kesenian ludruk ini menjadi tontonan favorit anak-anak muda Belanda karena alur ceritanya dan lakon pemainnya yang lucu. Ludruk itu identik dengan peran perempuan yang dimainkan oleh laki-laki lho. Nah laki-laki yang memainkan peran wanita itu disebut wedokan, berdandan seperti perempuan dan memakai sanggul.

Saat 1931, Ludruk mulai berbentuk sandiwara dalam pementasannya dan jumlah pemainnya bertambah. Pemain Ludruk harus jago berimprovisasi karena setiap pementasan tidak menggunakan naskah. Penampilan mereka biasanya diiringi musik gamelan dan tembang khas jula-juli. Kostum yang dipakai pun menggambarkan kehidupan rakyat sehari-hari. Bahasa pengantarnya bisa berupa bahasa Jawa atau Madura dan dikemas dengan format yang sangat sederhana biar terasa akrab dengan penonton.

Ludruk mempunyai unsur yang terpisahkan yaitu ngeremo, kidungan, dagelan, dan cerita (Lakon). Pembukaan diisi dengan atraksi tari ngeremo, atraksi bedayan yang berupa penampilan beberapa travesti yang berjoget ringan sambil melantunkan kidungan jula-juli, adegan lawak atau dagelan, dan penyajian lakon atau cerita yang merupakan inti dari pementasan.

Daftar Pustaka
www.indonesiakaya.com/kanal/detail/ludruk
kebudayaan1.blogspot.com/2013/06/sejarah-perkembangan-kesenian-ludruk.html
news.flyontiket.com/news/kesenian-ludruk-jawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar